Kamis, 10 Januari 2013

Anak muntah jangan di beri susu

Tubuh akan kehilangan cairan saat muntah. Selain makanan yang ada di lambung,  elektrolit dan cairan penting yang berfungsi membantu kinerja otak, jantung, dan otot-otot pun ikut keluar.
Meski begitu, sebaiknya jangan berikan susu kepada anak sebagai pengganti cairan yang hilang. Terutama muntah pada anak yang disebabkan virus atau disebut dengan gastroenteritis.
Berikan oralit atau pedialit untuk mencegah dehidrasi akibat muntah yang terjadi berulang-ulang.
Disarankan untuk tidak memberikan susu kepada anak setelah muntah. Ini dikarenakan susu tidak mengandung cukup elektrolit dan dikhawatirkan akan mengiritasi lambung anak.
Muntah menyebabkan lambung anak mengalami inflamasi. Sementara susu umumnya tidak dapat diserap dengan baik sehingga akan menambah iritasi.
Pemberian susu pada anak berusia di atas 1 tahun baiknya dua atau tiga hari setelah gejala muntah berkurang. Pada anak berusia di bawah 1 tahun  pemberian susu formula ataupun ASI  bisa diberikan 8 jam setelah anak tidak muntah lagi. Berikan susu sedikit demi sedikit, tambahkan takaran bila perut sudah bisa menoleransi.
Segera periksakan anak ke dokter bila sudah menunjukkan tanda-tanda dehidrasi seperti urin berkurang, mulut kering, mata cekung, dan hanya keluar sedikit air mata saat ia menangis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar