Sabtu, 26 Januari 2013

MIGRAIN

MIGRAIN


MENGENAL MIGRAIN
Migrain merupakan salah satu keluhan nyeri kepala yang banyak dijumpai di masyarakat. Hal ini sangat mengganggu, tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman atau sakit tapi juga dapat menghambat produktifitas kerja bagi penderitanya . Migrain diwariskan secara turun-temurun. Kebanyakan orang yang memiliki anggota keluarga yang mempunyai sejarah migrain maka akan memiliki potensi menderita migrain yang lebih besar.
Migrain merupakan sakit kepala neurovaskular yaitu kondisi di mana stimulasi saraf menyebabkan pelebaran pembuluh darah.  Migrain  adalah serangan sakit kepala berulang yang biasanya terasa di satu sisi kepala dan berdenyut, sehingga migrain biasa dikenal sebagai sakit kepala sebelah.
Sebelum pubertas, anak laki-laki dan perempuan berpeluang sama untuk mendapatkan migrain, namun setelah pubertas perempuan 3 kali lebih sering terkena dibandingkan laki-laki. Migrain mempengaruhi sekitar 2-10% pria dan 5-25% pada wanita. Serangan pertama migrain umumnya terjadi di usia muda, sekitar usia 10-11 tahun. Menurut sebuah studi terhadap 2165 anak Skotlandia berusia 5 sampai 15 tahun, 11% dari anak-anak pernah menderita migrain. Serangan migrain menurun setelah usia 45-50 tahun.
Migrain paling sering terjadi pada umur 30 – 39 tahun. Kejadian paling sering adalah migrain tanpa aura, dengan angka kejadian hampir 80% dari total kasus. Dari penelitian pada pasien dengan migrain, ditemukan bahwa hampir 75% pasien mengeluhkan adanya beberapa faktor pemicu migrain yaitu stress emosional (80%), hormonal pada wanita (65%), makanan (57%), cuaca (53%), gangguan tidur (50%), bau bauan (44%), nyeri leher (38%), cahaya (38%), alkohol (38%) dan rokok (38%).
PEMICU
Migrain dapat terjadi karena dipicu oleh beberapa keadaan seperti  stres, kurang tidur, perubahan hormon, makanan yang mengandung MSG atau nitrat atau aspartam, coklat, keju, haid, kafein, rangsangan visual seperti lampu berkedip, rangsangan fisik seperti suara keras atau  cahaya yang terlalu terang atau panas yang berlebihan, perubahan cuaca,  perbedaan aktivitas tubuh seperti saat bekerja dan hari libur, tidak memiliki jadwal tidur yang tetap setiap hari,  kurangnya magnesium, gluten yang  merupakan sejenis protein yang ditemukan pada gandum, sereal dan roti, banyak mengkonsumsi karbohidrat, diet yang salah sehingga kelaparan,  asap rokok, bau parfum, infeksi sinus (sinusitis), infeksi di tenggorokan, aktifitas olahraga seperti lari, angkat berat dan lain-lain
GEJALA
Serangan migren dapat melewati hingga 4 fase, namun tidak semua fase hadir dalam setiap serangan dan kurang dari 20% penderita mengalami fase kedua (aura).
  1. Fase pertama (prodromal). Fase ini merupakan tahap peringatan dini, di mana pemderita mungkin memiliki perasaan tidak jelas tetapi memberi tanda bahwa mereka akan mendapatkan serangan migrain. Tidak semua orang mendapatkan perasaan ini atau menyadari maknanya. Perasaan ini mungkin termasuk perubahan mood seperti lekas marah, murung, nafsu makan meningkat atau hilang, kelelahan, hipersensitivitas cahaya, sentuhan, suara dan bau.
  2. Fase kedua (aura). Aura biasanya berlangsung selama sekitar 20-40 menit. Aura juga dapat mempengaruhi semua indera, bukan hanya mata, seperti indera peraba (mati rasa, seringkali di bagian wajah), penciuman (bau tidak menyenangkan atau menyengat yang tidak nyata), perasa (selera makan berubah), pendengaran (suara berdenging di telinga). Bentuk lain dari aura termasuk konsentrasi yang buruk, bicara tidak jelas dan melantur, kebingungan mental, lupa, kantuk, gangguan koordinasi dan keseimbangan, pusing, halusinasi (melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada), berkeringat, otot kejang.
  3. Fase ketiga (sakit kepala). Sakit kepala sering dimulai pada satu sisi dan dirasakan di dalam atau di belakang mata yang kemudian dapat menyebar sehingga melibatkan seluruh kepala. Kepala terasa berdenyut, yang memburuk dengan bergerak. Dapat disertai mual dan muntah. Sebagian kecil mengalami diare atau sering buang air kecil. Selama fase ini penderita menjadi hipersensitif terhadap cahaya atau suara dan ingin berbaring di ruangan tenang yang gelap. Sakit kepala bisa berlangsung satu atau dua jam, namun dapat juga sepanjang hari atau sampai 3 hari (atau kadang-kadang lebih lama). Seringkali sakit kepala berhenti setelah tidur.
  4. Fase keempat (pemulihan). Fase ini mungkin berlangsung beberapa jam, sehari atau lebih. Penderita sering merasa lemah, lelah, tidak enak badan, penglihatan kabur dan sakit kepala ringan selama periode pasca migrain.
JENIS MIGRAIN
Ada beberapa pola migrain yaitu :
  1. Migrain dengan aura
    Ini dikenal sebagai migrain klasik. Sebelum sakit dimulai penderitanya akan mendapatkan tanda bahwa migrain akan datang (aura).  Aura yang timbul adalah penderita  tiba-tiba penderitanya tidak dapat melihat dengan jelas atau melihat titik berkedip, kadang-kadang membentuk setengah lingkaran yang secara perlahan membesar atau penglihatan berbintik. Aura dapat juga hadir sebagai kelemahan atau kesemutan pada satu sisi tubuh  atau kesulitan berbicara. Aura biasanya berlangsung kurang dari 40 menit, kemudian menghilang ketika migrain dimulai. Rasa sakit dan efek lainnya seperti mual dan muntah sama dengan migrain lainnya, tetapi mungkin berlangsung lebih singkat (biasanya kurang dari 24 jam).
  2. Migrain tanpa aura.
    Merupakan  jenis yang paling umum (sekitar 80% kasus). Pada jenis ini serangan terjadi tanpa didahului aura.
  3. Migrain menstruasi.
    Sekitar 60% wanita penderita migrain memiliki jenis ini, yang terjadi antara 2 hari sebelum haid sampai akhir haid. Studi menunjukkan estrogen sebagai faktor pemicunya.
  4. Migrain pada anak-anak.
    Anak-anak kecil sampai remaja awal banyak yang mengalami gejala migrain (seperti mual dan muntah) tanpa sakit kepala. Mereka hanya mengeluh ‘sakit perut’. Oleh karena itu, sering disebut ‘migrain perut’. Serangan migrain ini berlangsung lebih singkat dibandingkan pada orang dewasa, yaitu antara 30 menit dan 48 jam (tanpa pengobatan).
TIPS MENCEGAH MIGRAIN
  1. Hindari suara bising dan sinar lampu yang terlalu terang, karena suara keras, lampu berkedip dan cahaya yang terlalu terang adalah pemicu umum migrain.
  2. Matikan layar TV atau komputer lebih awal untuk mengistirahatkan mata bila sudah terlalu lama di depan komputer atau TV serta atur tingkat kecerahan layar.
  3. Hindari beberapa makanan seperti cokelat, alkohol, daging olahan, pemanis dan keju
  4. Kurangi minuman yang mengandung kafein atau alkohol
  5. Pada wanita sebaiknya harus berhati-hati dengan pola makan dan kebiasaan olahraganya untuk mengurangi gejala migrain ketika haid
  6. Hindari beraktivitas di luar rumah jika cuaca sedang tidak nyaman agar tidak mendatangkan nyeri migrain.
  7. Pastikan untuk makan secara teratur dan tepat waktu setiap harinya.
  8. Pastikan untuk minum cukup air dan tidak pernah melewatkan waktu makan.
  9. Pastikan untuk tidur selama 8 jam setiap malam., namun  tidur yang terlalu banyak juga dapat menyebabkan migrain, jadi jangan mengganti jam tidur yang hilang dengan tertidur terlalu lama.
  10. Hindari stress
  11. Mengkonsumsi suplemen magnesium harian dapat  mengurangi frekuensi migrain hingga 42%. Namun beberapa orang mengalami kesulitan menyerap magnesium sehingga memunculkan efek samping berupa diare, namun secara keseluruhan suplemen magnesium dianggap aman dengan dosis 200 miligram perhari.
  12. Mengkonsumsi makanan seperti susu, kacang-kacangan dan sayuran hijau
  13. Lakukan olahraga secara teratur dapat mebuat relaks karena melepaskan endorfin
TIPS MENGATASI SERANGAN MIGRAIN :
Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan di rumah yaitu sebagai berikut :
  1. Melakukan pijat di seluruh tubuh, karena pijat bisa meredakan stres atau ketegangan yang diketahui memicu migrain. Sebuah studi menemukan bahwa penderita migrain mengalami migrainlebih sedikit setelah menjalani sesi pijat selama 6 minggu.
  2. Menggosok pelipis, tak ada riset tertentu yang mendukung manfaat dari gosokan lembut pada pelipis kepala saat migrain kambuh, namun tak ada juga yang menyangkal jika metode ini membuat kepala terasa enak. Secara naluriah, orang-orang menggosok pelipisnya saat merasakan migrain dan bagi sebagian orang metode ini memang efektif.
  3. Menghirup bau peppermint, memiliki efek mengurangi nyeri. Namun manfaatnya sangat individual dan tidak bisa pada setiap orang. Bisa jadi peppermint hanya menutupi bau-bau yang kurang menyenangkan yang bisa memicu terjadinya migrain.
  4. Jahe, rempah-rempah ini telah lama dikenal mampu mengatasi gangguan pada perut dan meredakan mual akibat migrain. Berkat sifatnya yang anti-peradangan, jahe juga bisa meredakan nyeri akibat migrain.
  5. Meditasi, mungkin tak ada bukti yang kuat bahwa meditasi secara khusus dapat mengatasi nyeri kepala tetapi metode ini terbukti mampu meredakan stres.
  6. Minumlah lebih banyak air, hal ini karena sebagian jenis  migraine dipicu oleh dehidrasi.
  7. Minuman berkafein. Jika terlalu bergantung pada beberapa cangkir kopi dalam sehari (atau dosis pengobatan sakit kepala tertentu yang diformulasikan dengan kafein) maka akan cenderung mengalami migrain jika dosis kopinya dikurangi. Namun kafein dalam dosis kecil bisa cukup membantu mengurangi nyeri akibat migrain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar