Obat Semprot Hidung dan Antibiotik Untuk Radang Hidung (Sinusitis)
Sinusitis bukanlah penyakit yang dikatagorikan membahayakan. Sinusitis merupakan penyakit inflamasi dari sinus paranasal. Berdasarkan letak anatominya, ada 4 pasang sinus paranasal yakni sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid, dan sinus sphenoid. Dan sinusitis bisa saja menyerang tak hanya satu sinus, tapi bisa beberapa bahkan semua sinus. Kondisi terakhir lebih dikenal dengan sebutan pansinusitis.
Serangan sinusitis akut terjadi disebabkan terutama oleh rhinitis. Tak ayal jika penyakit ini dikenal juga rhinosinusitis. Acute bacterial rhinosinusitis (ABRS) biasanya berangkat juga dari infeksi virus saluran napas atas, gangguan imunodefisiensi, dan trauma yang bisa menyebabkan infeksi bakteri.
Biasanya sinusitis akut bisa sembuh dengan sendirinya. Tapi untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi lebih lanjut ke arah kronik, bisa diberikan antibiotik dan antiinflamasi. Pemberian antibiotik poten seperti sefacroksil (Longcef, Sedrofen), kotrimoksazol (Trichodazole), azitromisin (Mezatrin), Amoksisilin (Amoxsan, Kalmoxilin) dan kombinasi amoksisilin dengan asam klavulanat (Clavamox, Clabat, Claneksi) dapat dipertimbangkan.
Sementara kasus sinusitis kronik, inflamasi menetap lebih dari tiga bulan, perlu ditangani oleh tenaga spesialis yakni THT. Pasalnya, selain cukup sulit untuk menegakkan diagnosa karena keluhan yang tidak khas, sinusitis kronik kerap hadir bersama dengan penyakit lain, semisal asma atau alergi. Biasanya, pengobatan yang diberikan untuk mengatasi penyakit penyerta tersebut bisa juga membantu mengatasi sinusitis kronik.
Berdasarkan panduan Mayo clinic, pemberian antibiotik tidak begitu membantu dalam penanganan sinusitis kronik. Pengobatan yang direkomendasikan adalah pemberian anti-histamin, semprot hidung steroid, dan steroid sistemik. Pengobatan harus disesuaikan dengan gejala dan tingkat keparahannya. Efek sedasi dari anti histamin konvensional sekarang telah ter-cover dengan ditemukannya generasi baru yang lebih baik profil keamanannya.
Intervensi awal untuk mengatasi gejala sinusitis bisa diberikan dekongestan. Obat jenis ini bekerja dengan menyempitkan pembuluh darah di hidung juga menghambat serta menurunkan risiko menjadi sinusitis parah akibat virus atau bakteri. Dekongestan banyak tersedia di pasaran dengan berbagai bentuk preparat; semprot, tetes, dan inhaler.
Zat aktif yang biasa digunakan pada dekongestan nasal mencakup oxymetazoline, xylometazoline, phenylephrine, naphazoline, dan tetrahydrozoline. Oxymetazoline dan xylometazoline merupakan dekongestan kerja panjang yang mulai berefek dalam beberapa menit dan tetap efektif selama 6-8 jam. Saat menggunakan semprot hidung, pasien harus menyemprotkan tiap lubang hidung sekali. Setelah beberapa menit hingga obat diserap mukosa hidung, baru dilakukan semprotan kedua. Beberapa semprot hidung yang biasa digunakan diantaranya adalah Cutivate, Flixonase, Rhinocort Aqua dan Nasonex.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar