Obat Untuk Diare
Meskipun diare menyusahkan, sebenarnya diare adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Racun yang dihasilkan oleh virus, bakteri, parasit dan sebagainya yang masuk ke perut besama makanan misalnya, akan dibuang keluar bersama dengan tinja yang encer. Namun karena bersamaan dengan diare juga terjadi pengeluaran elektrolit, maka dehidrasi juga harus diwaspadai.
Dehidarasi adalah penyebab kematian utama pada penderita diare. Karena itu elektrolit wajib diberikan pada penderita diare. Bahkan sebagian besar diare akut (diare mendadak) pada anak dapat disembuhkan hanya dengan pemberian cairan dan meneruskan pemberian makanan saja. Oleh sebab itu, inti dari pengobatan diare adalah memberikan cairan untuk menghindari terjadi dehidrasi
Obat Diare, Apa Aja Sih?
Selain elektrolit, terdapat beberapa jenis obat diare. Yang pertama adalah antibiotik. Obat ini berfungsi membunuh bakteri penyebab diare. Obat antibiotik yang sering digunakan adalah amoksisilin (Kalmoxilin, Amoxsan), Sulfonamide (Sulcolon), Ciprofloxacin (Baquinor, Renator), Nifuroxazide (Nifural).Kedua adalah obstipansia. Obat ini akan menghambat peristaltik usus dan bersifat spasmolitik. Termasuk dalam golongan ini adalah Racecadotril (Hidrasec), Loperamide (Imodium, Inamid, Motilex) dan obat anti kolinergik (Buscopan). Obat ini akan "menenangkan usus" sehingga rasa mulas akan hilang.
Ketiga adalah obat penyerap dan adstringensia. Beberapa obat penyerap, seperti carbo adsorben (Norit), adstringensia seperti tannin, kaolin dan pectin (Kaopectate, Kaotin, Kaolana, Entrostop) dapat juga untuk meringankan diare.
Namun yang terpenting dari penanganan diare adalah mencegah terjadinya dehidrasi. Pemberian cairan eletrolit seperti oralit ataupun minuman elektrolit seperti pocari sweat atau fatigon hydro cukup efektif mengganti cairan elektrolit yang hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar