Cara hindari penyakit kulit pascabanjir
Pengungsi Banjir Jakarta Dua anak bermain di
antara korban banjir yang berada di Pengungsian GOR New Center, Jakarta
Timur, Jumat (18/1). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
mencatat 18.018 warga telah mengungsi akibat banjir yang merendam
Jakarta. (ANTARA/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Genangan. air banjir yang mengandung aneka bakteri serta kuman, memiliki potensi tinggi untuk menyebabkan penyakit kulit, kata dokter spesialis kulit dan kelamin dari klinik Rumah Puan, dr. Amaranila Drijono, SpKK.
"Kulit yang sehat saja bisa gatal-gatal bila terkena air tercemar, apalagi kulit dengan luka atau lecet," jelas Nila kepada Antaranews di Jakarta, Jumat.
Luka atau lecet pada kulit menyebabkan selaput lendir tidak terlindungi, sehingga bakteri dan kuman dengan mudah dapat menyerang dan menyebabkan infeksi kulit serta tubuh, kata Nila.
Maka Nila mengimbau, usai terkena air banjir sebisa mungkin tubuh, terutama bagian yang terdapat luka, segera dibersihkan dengan air bersih dengan sabun, untuk membunuh kuman bakteri.
"Namun air bersih adalah benda langka pada saat bencana banjir, maka cara lainnya adalah lindungi kulit dengan baik, terutama yang terdapat luka lecet atau pun terbuka," kata Nila.
Para korban banjir diimbau untuk selalu berpakaian lengkap, bersepatu, dan bila mungkin menggunakan sarung tangan, untuk melindungi kulit mereka. Gunakan sepatu dengan sol keras, supaya tidak terluka saat menginjak benda tajam.
"Pada bagian tubuh yang terasa gatal atau terdapat luka terbuka, dapat menggunakan obat antiseptik untuk membunuh bakteri," imbuh Nila.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar