Senin, 21 Januari 2013

WASPADA DEMAM CHIKUNGUNYA



 
 
 
 
 
MENGENAL DEMAM CHIKUNGUNYA
Demam chikungunya adalah suatu penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk dan dikenal pertama kali di Tanzania pada tahun 1952.  Virus Chikungunya kemudian menyebar ke wilayah Afrika lain, Asia Selatan, Cina, Taiwan dan Asia Tenggara seperti Filipina dan Indonesia. Apabila tidak tertangani dengan baik tentunya virus dapat menyebar lebih luas lagi di wilayah Indonesia.
Istilah Chikungunya berasal dari bahasa Makonde, salah satu daerah di Afrika yang artinya “membungkuk” atau “melengkung ke atas“ mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi yang hebat pada penyakit ini. Demam Chikungunya dapat menyerang siapa saja baik pada anak-anak maupun dewasa. Gejalanya sangat bervariasi dan seringkali mirip dengan gejala demam dengue atau demam berdarah dengue.
Serangan demam Chikungunya dalam bentuk KLB (kejadian luar biasa) sudah sering terjadi, terutama pada musim penghujan. Meskipun tidak menimbulkan kematian, serangan penyakit ini dapat menimbulkan kepanikan dan ketakutan pada masyarakat

PENYEBAB DAN CARA PENULARAN

Demam Chikungunya disebabkan oleh virus Chikungunya yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang juga nyamuk penular demam berdarah dengue (DBD). Cara penularannya adalah penderita digigit oleh nyamuk Aedes yang sudah terinfeksi virus Chikungunya yang berasal dari penderita lain.
Nyamuk Aedes yang sudah terinfeksi virus Chikungunya bila menggigit manusia akan menularkan virus Chikungunya. Di dalam tubuh manusia, virus tidak serta merta menimbulkan gejala, tetapi memerlukan masa berkembangbiakan (masa tunas) 1-12 hari untuk dapat menimbulkan gejala pada penderitanya.
GEJALA DAN TANDA
Rata-rata masa inkubasi berkisar sekitar 2-12 hari, namun pada umumnya berkisar 3-7 hari. Gejala yang sering timbul berupa demam tinggi mendadak dapat disertai menggigil selama 2-5 hari. Demam dapat mencapai 40 derajat celcius.
Nyeri pada otot dapat terjadi pada seluruh otot terutama otot penyangga berat badan seperti otot leher, bahu dan anggota gerak. Nyeri persendian, biasanya sendi yang sering dikeluhkan adalah sendi lutut, siku, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang. Nyeri ini akan berlangsung selama seminggu, sebulan bahkan pada beberapa kasus nyeri terjadi selama beberapa tahun. Pada posisi berbaring biasanya penderita miring dengan lutut tertekuk dan berusaha membatasi atau mengurangi gerakan karena nyeri. Nyeri sendi pada penderita Chikungunya terkadang dapat membuat penderita sulit berjalan dan kaku. Semakin tua usia penderita semakin lama gejalanya timbul.
Pada kebanyakan penderita biasanya diikuti dengan bercak atau bintik kemerahan atau ruam yang sering ditemukan pada anggota gerak tangan dan kaki. Bercak ini akan menghilang setelah  7- 10 hari. Gejala lainnya berupa sakit kepala, mual, muntah, mata merah, fotofobia (tidak nyaman atau nyeri saat melihat cahaya),  sulit tidur dan terkadang terjadi pembengkakan pada pada otot sekitar mata kaki.
Pada anak yang lebih besar, demam biasanya diikuti rasa sakit pada otot dan sendi, serta terjadi pembesaran kelenjar getah bening. Pada orang dewasa, gejala nyeri sendi dan otot sangat dominan dan sampai menimbulkan kelumpuhan sementara karena rasa sakit bila berjalan. Bedanya dengan demam berdarah dengue, pada demam chikungunya tidak terdapat perdarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian.
PENANGANAN
Demam Chikungunya sama dengan penyakit virus pada umumnya dapat sembuh sendiri (self limited) sehingga tidak ada pengobatan yang spesifik terhadap penyakit ini.  Pengobatannya hanya simptomatis (menghilangkan gejala) dengan obat penurun demam, obat penghilang rasa sakit, dan terapi yang sesuai dengan gejala yang dikeluhkan oleh penderita. Selain itu penderita harus istirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi dan minum cairan yang cukup.
Perjalanan penyakit ini cukup baik. Masa penyembuhan sangat bervariasi. Biasanya pada pasien yang usia tua atau yang daya tahan tubuhnya lemah akan lebih lama dan lebih berat gejalanya. Pemulihan dari penyakit ini  bervariasi menurut umur. Pasien yang lebih muda dapat  sembuh dalam 5 sampai 15 hari, pasien yang  setengah baya dapat sembuh dalam 1 sampai 2,5 bulan serta  pada orang tua waktu pemulihan lebih panjang.
PENCEGAHAN
  1. Peran aktif dari masyarakat untuk melaporkan kepada puskesmas atau dinas kesehatan setempat bila terdapat kasus demam chikungunya di wilayahnya agar dapat dilakukan tindakan pencegahan dengan melakukan fogging (pengasapan) di wilayah tempat tinggal penderita
  2. Pembasmian jentik nyamuk dengan pemberian abate secara berkala
  3. Hindari penderita dari kemungkinan digigit nyamuk, agar tidak menyebarkan ke orang lain
  4. Mencegah atau melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes dengan menggunakan kelambu saat tidur,  obat nyamuk bakar dan semprot atau dengan memasang kasa anti nyamuk. Nyamuk Aedes ini muncul pada pagi hingga sore hari dan menyukai air bersih yang tergenang seperti pada pot bunga dan bak mandi.
  5. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk di wilayah tempat tinggal dengan melakukan tindakan 3M yaitu Menutup tempat penampungan air bersih, Menguras  tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, drum seminggu sekali dan Mengubur kaleng atau wadah  kosong yang berisi air kedalam tanah. Tindakan ini akan berdampak pada penurunan angka kejadian demam chikungunya.
  6. Membersihkan lingkungan tempat tinggal secara teratur agar dapat mengurangi lokasi perkembangbiakan  nyamuk Aedes

Tidak ada komentar:

Posting Komentar