Salah satu kondisi yang harus
berhati-hati dalam konsumsi sayur dan buah adalah penyakit ginjal kronik
(PGK). Hal tersebut diungkapkan dr. Djoko Wibisono, Sp.PD-KGH, Ketua
Komite Riset RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad pada sebuah seminar bertema Komplikasi Hipotensi pada Saat Hemodialisis.
“Secara umum, semua orang harus mengonsumsi sayur dan buah karena
nutrisinya yang tinggi. Namun, untuk penderita PGK harus lebih
berhati-hati, khususnya untuk sayuran hijau,” ujar dr. Djoko.Sayuran hijau memang dikenal tinggi kalium. Di dalam tubuh, kalium berfungsi untuk menjaga keseimbangan garam (Natrium) dan cairan, serta membantu untuk mengontrol tekanan darah normal. Namun, pada penderita ginjal kronik sudah kehilangan fungsinya untuk mengatur kalium dalam tubuh, sehingga kalium menumpuk dan akan makin menumpuk jika penderita mengonsumsi sayuran tersebut.
“Pasien harus memastikan kadar kalium
dalam tubuhnya. Jika tinggi, maka harus menghindari sayuran hijau,
tomat, atau alpukat. Namun jika kaliumnya rendah, boleh mengonsumsi
sayuran tersebut dengan porsi tertentu,” ungkap dr. Djoko.
Kadar kalium yang tinggi (hiperkalemia)
dapat menyebabkan irama jantung terganggu. Sebaiknya penderita ginjal
kronik berhenti mengkonsumsi sayuran dan buah apabila tidak dapat
berkemih.
Makanan untuk penderita ginjal kronik
ini sangatlah penting untuk membantu memulihkan penyakit ginjal kronik
tersebut. Dengan mengonsumsi makanan yang aman, penderita gagal ginjal
dapat beraktifitas seperti orang normal lainnya dan keseimbangan cairan
elektrolit pun dapat terkontrol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar