Krokodil Bisa Bikin Pecandunya Seperti Mayat Hidup
Apapun alasannya, narkoba selalu memberikan efek yang negatif bagi
para pecandunya. Narkoba bisa terbuat dari berbagai macam zat yang
membahayakan bagi kesehatan tubuh. Salah satu narkoba yang cukup
membahayakan adalah Krokodil. Krokodil ini merupakan jenis narkoba yang
terkenal di Rusia. Krokodil ini terbuat dari reptil besar buaya
(crocodile dalam bahasa Inggris) karena kulit para pecandu yang
menggunakan krokodil akan bersisik seperti buaya. Efek samping yang
diderita emmang cukup membahayakan. Pecandu krokodil bisa terlihat
seperti zombie karena dagingnya membusuk, bahkan hingga terlihat
tulangnya, meski masih hidup.
Sulitnya memeperolehheroin di Rusia
menyebabkan adanya ide pembuatan krokodil. Akan tetapi pemerintah rusia
untuk memerangi peredaran krokodil tersebut. Obat ini selanjutnya dibuat
secara rumahan, karena mudahnya memperoleh bahan-bahan pembuatan
krokodil. Selain bahannya mudah, harga yang ditawarkan krokodil juga
cukup murah daripada heroin. Cukup merogoh kocek sekitar 2 poundsterling
per bungkus untuk mendapat krokodil. Per injeksi, penggunanya hanya
perlu merogoh uang USD 6-8 atau sekitar Rp 57.600-76.800, tidak sampai
Rp 100 ribu. Bandingkan dengan heroin yang per injeksinya bisa sampai
lebih dari satu juta rupiah.
Risiko Mengonsumsi Krokodil
Banyak resiko negatif yang dialami oleh
pecandu krokodil. Kerusakan parah pada jaringan disebabkan oleh
pembusukan dari dalam akibat mengkonsumsi krokodil. Pecandu akan
mengalami luka terbuka sampai ke tulang dan mengalami gangren alias
kematian jaringan di bagian tubuh atau kematian sel dalam jumlah besar.
Karena kondisi ini, maka anggota tubuh bisa diamputasi.
Dengan bahan aktif desomorphine, maka
efek krokodil 8-10 kali lebih kuat daripada morfin. Ketika para pecandu
mencoba berhenti menggunakan krokodil, mereka biasanya akan merasa
sangat kesakitan. Karena itu membutuhkan kemauan yang besar untuk lepas
dari ketergantungan. Biasanya para junkies krokodil hanya bisa bertahan
hidup tiga tahun setelah mulai mengonsumsi obat tersebut. Namun banyak
juga yang tewas di tahun-tahun pertama pemakaian.
Selain mengandung desomorphine, dalam
krokodil juga sering terdapat kandungan konsentrasi tinggi yodium, yang
dapat mengganggu sistem endokrin dan menyebabkan gangguan otot, fosfor,
yang menyerang jaringan tulang, dan admixtures berbahaya logam berat
seperti seperti besi, seng, timah dan antimony, yang menyebabkan
gangguan sistem saraf, ketidakseimbangan mineral, dan radang hati dan
ginjal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar