Imunisasi Teratur Meningkatkan Kecerdasan Anak
Untuk dapat
tumbuh dan berkembang dengan optimal, anak tak cuma perlu distimulasi.
Tetapi juga perlu sehat agar ia mampu belajar lebih banyak. Anak tak
mungkin bisa belajar dan bereksplorasi kalau ia sakit-sakitan. Nah,
bagaimana cara memupuk imunitas atau kekebalan tubuh anak?
Dr.Dwi Putro Widodo, Sp.A (K) dari staf neurologi anak dari RSCM
Jakarta menuturkan, sistem imunitas yang baik berbanding lurus dengan
kesehatan dan kecerdasan anak. Dengan fisik prima dan daya tahan tubuh
yang maksimal, bibit kuman penyakit enggan menjangkiti anak, sehingga
anak juga bisa beraktivitas dengan baik.
“Ketika seorang anak mengeksplorasi lingkungan sekitarnya untuk belajar, mereka dapat dengan mudah terkena partikel berbahaya, seperti kuman penyakit. Namun kita juga tidak boleh membatasi anak untuk belajar. Untuk itu diperlukan sistem imun yang baik dari anak,” paparnya.
Orangtua bisa membantu meningkatkan imunitas anak dengan memberikan nutrisi yang tepat karena konsumsi makanan bergizi berhubungan erat dengan daya tahan tubuh.
Pada bayi, tentu saja anak perlu diberikan ASI. Selain zat gizi, ASI mengandung berbagai zat untuk melawan infeksi. Penelitan menunjukkan, dengan ASI, daya tahan bayi lebih tinggi daripada anak yang tidak diberi ASI.
Bila anak sudah lepas dari ASI, pastikan makanan yang dikonsumsi anak mengandung berbagai zat gizi seimbang. “Dalam makanan anak harus terpenuhi unsur karbohidrat, lemak, protein, serta vitamin dan mineral,” kata dr.Dwiputro.
Selain itu, si kecil juga membutuhkan prebiotik untuk mendukung sistem pencernaan yang sehat. Sistem pencernaan yang baik adalah benteng anak dari kuman penyakit.
“Prebiotik adalah bahan baku untuk bakteri yang sehat yang akan merangsang sistem imunnya,” imbuhnya. Berikan pula antioksidan, vitamin C dan E untuk mendukung daya tahan tubuhnya.
Seluruh zat-zat penting tersebut sebenarnya bisa kita dapatkan dari makanan, seperti buah dan sayuran. Sayangnya, banyak juga anak yang picky eater, atau hanya suka makan makanan tertentu.
Menurut Gobin Vashdew, seorang parenting motivator, pada dasarnya anak bisa menerima makanan apa pun, asalkan rasanya tidak terlalu “keras” di lidah anak. “Bila makanan yang kita berikan memiliki rasa yang terlalu menyengat atau merangsang, biasanya anak akan menolak,” katanya.
Agar anak menyukai makanan yang diberikan, Gobin memberi tipsnya. “Saat mengajak atau memerintah anak untuk makan, lakukan saat ia sedang rileks. Bila kita menyuruh ia makan saat sedang bermain, maka ia akan mengasosiasikan waktu makan sebagai hal yang tidak menyenangkan karena menghentikan kegiatan mainnya,” ujarnya.
Selain nutrisi yang bergizi, satu hal penting untuk menjaga daya tahan tubuh anak adalah imunisasi. Tujuan imunisasi adalah agar zat kekebalan tubuh anak terbentuk, sehingga risikonya terkena penyakit lebih kecil.
“Ketika seorang anak mengeksplorasi lingkungan sekitarnya untuk belajar, mereka dapat dengan mudah terkena partikel berbahaya, seperti kuman penyakit. Namun kita juga tidak boleh membatasi anak untuk belajar. Untuk itu diperlukan sistem imun yang baik dari anak,” paparnya.
Orangtua bisa membantu meningkatkan imunitas anak dengan memberikan nutrisi yang tepat karena konsumsi makanan bergizi berhubungan erat dengan daya tahan tubuh.
Pada bayi, tentu saja anak perlu diberikan ASI. Selain zat gizi, ASI mengandung berbagai zat untuk melawan infeksi. Penelitan menunjukkan, dengan ASI, daya tahan bayi lebih tinggi daripada anak yang tidak diberi ASI.
Bila anak sudah lepas dari ASI, pastikan makanan yang dikonsumsi anak mengandung berbagai zat gizi seimbang. “Dalam makanan anak harus terpenuhi unsur karbohidrat, lemak, protein, serta vitamin dan mineral,” kata dr.Dwiputro.
Selain itu, si kecil juga membutuhkan prebiotik untuk mendukung sistem pencernaan yang sehat. Sistem pencernaan yang baik adalah benteng anak dari kuman penyakit.
“Prebiotik adalah bahan baku untuk bakteri yang sehat yang akan merangsang sistem imunnya,” imbuhnya. Berikan pula antioksidan, vitamin C dan E untuk mendukung daya tahan tubuhnya.
Seluruh zat-zat penting tersebut sebenarnya bisa kita dapatkan dari makanan, seperti buah dan sayuran. Sayangnya, banyak juga anak yang picky eater, atau hanya suka makan makanan tertentu.
Menurut Gobin Vashdew, seorang parenting motivator, pada dasarnya anak bisa menerima makanan apa pun, asalkan rasanya tidak terlalu “keras” di lidah anak. “Bila makanan yang kita berikan memiliki rasa yang terlalu menyengat atau merangsang, biasanya anak akan menolak,” katanya.
Agar anak menyukai makanan yang diberikan, Gobin memberi tipsnya. “Saat mengajak atau memerintah anak untuk makan, lakukan saat ia sedang rileks. Bila kita menyuruh ia makan saat sedang bermain, maka ia akan mengasosiasikan waktu makan sebagai hal yang tidak menyenangkan karena menghentikan kegiatan mainnya,” ujarnya.
Selain nutrisi yang bergizi, satu hal penting untuk menjaga daya tahan tubuh anak adalah imunisasi. Tujuan imunisasi adalah agar zat kekebalan tubuh anak terbentuk, sehingga risikonya terkena penyakit lebih kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar