MINUMAN RINGAN MENYEBABKAN KANKER DARAH
Anda sering mengonsumsi minuman
ringan? Hati-hati, sejumlah penelitian di luar negeri berhasil
menemukan bahwa kadar bahan kimia berbahaya dalam minuman ringan 8 kali
melebihi ambang batas yang dibolehkan.
Berdasarkan penelitian terhadap 230
jenis minuman ringan di Inggris dan Prancis mengidentifikasikan
tingginya kadar senyawa benzena dalam minuman tersebut.
Namun untuk alasan tertentu, tidak disebutkan merek 230 jenis minuman ringan yang mengandung benzena tersebut.
Kadar benzena yang masih bisa
ditoleransi yakni sekitar 1 part per billion (bagian per miliar) dalam
air. Dalam uji terhadap 230 minuman tersebut ditemukan kadar benzena
mencapai 8 ppb. Wah, berarti kadar racun itu 8 kali lipat.
Meskipun demikian pengaruh benzena ini
tidak cepat dirasakan oleh para peminumnya. Tapi penyelidikan lebih
lanjut perlu ditingkatkan dengan melibatkan industri minuman.
Benzena dan turunannya merupakan senyawa
yang bertanggung jawab menyebabkan kanker darah atau leukemia, menurut
Food Standards Agency (FSA), Badan POM-nya Inggris.
“Mari kita berdiskusi dengan industri
minuman untuk mengecek apa yang sebenarnya terjadi. Jika kadarnya
terlalu tinggi, maka FSA akan mengambil tindakan untuk melindungi
konsumen,” ujar juru bicara FSA seperti dikutip http://www.timesonline.co.uk, Jumat (3/3/2006).
Para ahli percaya bahwa kadar benzena
yang tinggi sebagai hasil reaksi kimia dari dua jenis komposisi minuman
ringan, yakni natrium benzoat (pengawet) dan asam askorbat atau vitamin
C.
Natrium benzoat digunakan secara luas
dalam industri minuman. Di Inggris natrium benzoat digunakan oleh
minuman bermerek Britvic termasuk Britvic 55 rasa apel dan jeruk,
Pennine Spring, dan Shandy Bass. Belum diketahui apakah produk-produk
ini juga merupakan produk yang dites.
Juru bicara Asosiasi Industri Minuman
Ringan Inggris meyakinkan bahwa mereka berusaha menurunkan kadar benzena
dalam minuman ringan.
“Tentunya industri berkewajiban menjaga
kadar benzena serendah mungkin. Kalau perlu tidak usah memakai
pengawet, jika kami menemukan bahan penggantinya,” ujarnya. Itu di
Inggris dan Prancis. Di Indonesia?
Mengkonsumsi minuman ringan berlebihan
bisa menyebabkan gigi menjadi rusak dan juga terkena penyakit
osteoporosis! Minuman ringan diartikan sebagai minuman berkarbonasi. Karbonasi
merupakan proses penginjeksian gas-gas CO2 (karbondioksida) ke dalam
minuman sehingga memiliki penampilan gelembung-gelembung yang memberi
kesan segar. Gelembung-gelembung CO2 tersebut juga memberi efek
kepuasan yang sangat khas apabila dikonsumsi, yaitu rasa menggigit di
lidah. Komposisi minuman ringan umumnya sangat sederhana, terdiri dari
90% air dan sisanya merupakan kombinasi pemanis buatan, gas CO2,
pencita rasa, pewarna, asam fosfat, kafein, dan beberapa mineral,
terutama alumunium. Hal yang hanya ada pada minuman ringan adalah
rasanya yang manis dan efeknya yang menyegarkan. Hobi menenggak minuman
bersoda harus bersiap mengalami kerusakan gigi, pasalnya minuman ini
akan mengikis enamel gigi sekuat zat asam yang ada pada baterai. Lebih
parahnya,dalam tiga menit setelah kita meminum soda, terjadi pengikisan enamel 10 kali lebih kuat dibandingkan dengan minuman jus buah. Menurut para ahli, kandungan asam sitrat yang
terdapat dalam segala jenis minuman soda menjadi biang keladinya. Asam
sitrat merupakan zat asam yang paling kuat mengikis enamel dan benyak
ditemukan dalam softdrink. David Ludwig dari rumah sakit anak-anak di
Boston, seperti dikutip Reusters, menemukan bahwa 57% anak-anak
mengkonsumsi minuman ringan hamper setiap hidangan. Dampaknya, mereka
menjadi kekurangan kalsium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar