Sabtu, 24 November 2012

amankah ?Obat Pemutih Wajah Bernama Kojic Acid

amankah ?Obat Pemutih Wajah Bernama Kojic Acid 

Wajah putih dan sehat memang cenderung tampak lebih cerah dan berseri. Tak heran bila kemudian banyak di antara kita (perempuan) yang berniat memoles wajah menjadi lebih putih agar bisa tampil bersinar. Merogoh kocek lebih dalam untuk membeli serangkaian produk pemutih pun seringkali tidak jadi masalah demi memperoleh penampilan wajah yang sempurna. Namun, tidak semua pemutih wajah aman. Beberapa produk pemutih wajah yang tidak tepat justru akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Salah satu produk yang  tengah naik daun sebagai pemutih wajah adalah produk yang mengandung kojic acid.  Kojic acid, atau asam kojat, memiliki nama kimia5-hydroxy-2-hydroxymethyl-4-pyrone. Asam kojic banyak digunakan sebagai bahan pemutih pada produk-produk kosmetik dengan konsentrasi penggunaan maksimum 1%. Asam ini adalah  metabolit jamur yang biasa diproduksi oleh banyak spesies Aspergillus, Acetobacter, dan Penicillium. Awalnya ditemukan di Jepang pada tahun 1990-an pada proses fermentasi beras, misalnya pada pembuatan sake. Asam ini memiliki banyak kegunaan, tidak hanya sebagai bahan dalam produk kecantikan, tetapi juga digunakan dalam masakan Jepang.


Asam kojic ternyata memiliki efek sebagai inhibitor kompetitif dan reversible pada oksidase polifenol baik pada tanaman maupun hewan, yaitu menghambat tirosinase, yang mengkatalisis perubahan tirosin menjadi melanin. Asam kojic menghambat melanosis dengan cara mengganggu pengambilan oksigen yang diperlukan untuk proses “pencoklatan’ (browning) secara enzimatik. Melanosit, dengan demikian juga tidak terbentuk, sehingga kulit tetap putih. Karena itulah ia banyak digunakan sebagai agen pencerah kulit dalam preparat kosmetik dan dermatologis lainnya.


Sebagai agen pemutih kulit, asam kojic tidak bersifat karsinogenik. Namun demikian beberapa orang yang kulitnya sensitif dilaporkan mengalami semacam dermatitis kontak, sejenis alergi kulit  yang ditandai dengan  gatal  kemerahan, iritasi. Untuk itu, kadang dalam krim yang mengandung asam kojic, dapat juga ditambahkan bahan lain sebagai anti alergi yaitu kortikosteroid topikal. Asam kojic ini menjadi semakin popular dan meningkat penggunaannya karena memiliki keamanan lebih baik dari pendahulunya yaitu hidroquinon. Bagi mereka yang sensitif terhadap asam kojic tentu perlu mempertimbangkan penggunaannya.

 Produk asam kojic paling sering digunakan untuk penggunaan topical (kulit), dalam bentuk lotion, krim, atau serum.  Dosis yang dianjurkan relatif kecil, dengan konsentrasi maksimum sebesar 1%. Namun untuk mengurangi kemungkinan efek samping, produk kosmetik pencerah kulit dapat menggunakan konsentrasi sekitar  0,2%. Selain krim, kojic acid juga dapat dijumpai dalam bentuk sabun, bahkan sediaan injeksi.  Tentu saja, kita juga harus mempertimbangkan bagaimana senyawa ini akan bereaksi dengan tubuh. Mereka yang mengalami kepekaan mungkin perlu untuk menggunakannya lebih jarang dan mengevaluasi kembali penggunaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar