Sabtu, 24 November 2012

Obat untuk Panu

Obat untuk Panu

Panu

Panu merupakan penyakit kulit yang disebabkan infeksi jamur Pitiriasis versicolor. Penyakit ini ditandai dengan perubahan warna kulit (menjadi lebih putih, kemerahan atau kecoklatan) dan disertai sisik yang halus. Jamur penyebab panu tersebut sebenarnya secara normal dapat dijumpai pada kulit semua orang.

Beberapa faktor risiko tertentu, misalnya kelembaban yang tinggi, sering berkeringat, meminum obat-obat antibiotik atau obat lain yang dapat menurunkan daya tahan dalam jangka yang cukup panjang, maka jamur ini akan berkembang lebih pesat (overgrowth), sehingga menimbulkan kelainan kulit, antara lain dalam bentuk panu.

Obat-obat panu biasanya bekerja membunuh jamur, tidak menghilangkan bekas putih. Bekas putih biasanya akan hilang secara perlahan dengan sendirinya, atau dapat dipercepat dengan banyak berjemur.

Berbagai obat anti jamur sebenarnya tersedia di indonesia, mulai dari golongan Klotrimasol (Fungiderm, Canesten), Mikonasol (Daktarin), Ketokonasol (Nizoral, Mycoral), Itrakonasol (Nufatrac, Sporacid) dan Fluconasol (Diflucan). Pada saat kita menggunakan obat-obat panu yang bersifat anti jamur, biasanya saat sembuh pun warna kulit pucat atau putih tersebut tetap bertahan lebih lama. Hal ini sering dianggap masyarakat sebagai 'belum sembuh', padahal yang tersisa mungkin hanyalah bekasnya, sedangkan jamurnya sudah mati.

Yang sebaiknya diingat adalah pengobatan panu tidak hanya membutuhkan obat-obatan saja. Namun juga mmerlukan berbagai tindakan yang pada intinya dalah menjaga kebersihan kulit. memang kebersihan adalah pangkal kesehatan. Kulit bersih, panu pun menjau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar