Senin, 26 November 2012

Pengobatan dan Pencegahan kanker

 Pengobatan dan Pencegahan kanker

Kanker, siapapun dia, dari kaya maupun miskin, muda maupun tua mempunyai potensi terjangkit penyakit ini. Penyakit kanker dapat menyerang siapa saja, tidak mengenal usia dan tidak mengenal kasta. Bahkan seseorang yang telah benar-benar menjalani hidup sehatpun, masih saja terserang kanker. Sebut saja mantan menteri kesehatan kita, Almarhumah Endang Sedyaningsih, yang mengundurkan diri dari menteri karena alasan kesehatan. Seorang menteri kesehatan, yang selalu menjalani hidup sehat, tidak merokok, masih terserang kanker payudara. Lalu bagaimana dengan kita? Kitapun hanya bisa meraba dan berharap bahwa penyakit ini tidak menyerang kita.
Dokter dan para peneliti tidak dapat mengetahui secara pasti, mengapa penyakit ini muncul. Tidak seorangpun dari mereka mengetahui secara pasti mengapa penyakit ini muncul.
 Ini menjadi problem kita, problem bagi semua orang. Dan jika ada problem maka tentu saja harus ada solusi.
Pertama, harus ada upaya pencegahan agar penyakit ini tidak terjangkit. Walaupun kanker bisa menyerang siapa saja, tidak peduli apakah mereka telah menjalani hidup sehat maupun tidak. Tetapi, pola hidup sehat setidaknya memiliki pengaruh bagi kondisi kesehatan kita secara menyeluruh. Stres harus seminimal mungkin di tekan. Sebab, bagaimaapun juga stress yang berlebihan juga akan membawa dampak buruk tidak hanya bagi kesehatan tubuh akan tetapi juga bagi kesehatan mental.
Kedua, Harus ada payung sebagai upaya untuk memecahkan masalah jika kanker masih menyerang kita. Anda tentu mengerti bahwa pengobatan penyakit ini membutuhkan biaya yang sangat besar.
Saat ini tindakan yang dilakukan dokter adalah operasi dan chemotherapy. Biaya untuk chemotherapy saja rata-rata 30 juta per satu terapi. Itupun terapi yang sangat menyakitkan di mana bisa menyebabkan rambut rontok. Lain lagi jika menginginkan terapi yang tidak menyakitkan dan tidak membuat rambut rontok, biaya yang harus dikeluarkan adalah 150 juta rupiah perterapi, itupun adanya di Singapura. Biasanya terapi yang dilakukan adalah lebih dari satu terapi, bayangkan jika terjadi 3 atau 4 kali terapi, yaitu sebesar 450 juta – 600 juta rupiah itu hanya untuk terapi belum termasuk biaya rumah sakit dan okomodasi selama di Singapura. Maka paling tidak kita membutuhkan biaya sekitar 1 milyar rupiah.
Maka payung kita siapkan untuk mengatasi masalah kita adalah sebesar 1 milyar rupiah. untuk mendapatkan 1 milyar maka kita harus menabung.Ada dua pilihan untuk mengatasi hal itu:
  1. Kita menabung di bank, misalnya kita menabung setiap hari misalnya 70 rb perhari. Maka setiap bulan rata-rata harus menabung 3,1 juta, dalam setahun terkumpul 35,2 juta. Dan untuk mencapai 1 milyar kita harus menabung minimal 28 tahun . Tetapi jika ini yang anda pilih maka anda memiliki resiko; yaitu jika penyakit itu menyerang sebelum uang itu terkumpul, maka kita tidak memiliki cukup uang untuk itu. Masalah keuangan belum terselesaikan.
  2. Kita memang harus menabung, tetapi kita tidak menabung di bank, tetapi kita menabung di TaPro, yaitu tabungan plus proteksi. Sama seperti di atas kita menabung 35,2 juta pertahun tetapi untuk mencapai 1 milyar kita hanya butuh menabung selama 20 tahun. Selain itu penyakit itu menyerang sebelum uang terkumpul, misalnya 3 tahun, maka kita tidak kehilangan tabungan kita bahkan tabungan kita dibayarkan oleh perusahan TaPro sampai usia kita 65 tahun. Selain kita mendapat tabungan proteksi sebesar 1 milyar rupiah. Masalah keuangan selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar